Analisa Hasil RTT (Round Trip Time)
Muhammad Sukron
Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
Pendahuluan
Analisa hasil RTT jaringan diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan tingkat efisien dari suatu sistem jaringan. Analisa RTT didapat dari memonitoring karakteristik suatu jaringan dengan menganalisa statistik yang didapatkan. Dengan adanya proses monitoring, maka akan diketahui kualitas dari layanan jaringan.
Penulis melakukan praktikum ini untuk mengetahui kinerja dari jaringan internet yang disediakan kampus Politeknik Caltek Riau. Hal yang paling penting dari percobaan ini ialah melihat availability dari ISP yang bekerjasama dengan kampus Politeknik Caltek Riau, oleh karena itu penulis melakukan percobaan menggunakan jaringan hotspot kampus PCR. adapun tujuan web untuk percobaan adalah www.detik.com.
Dalam melakukan monitoring menggunakan aplikasi PING (Packet Internet
Gopher) untuk melihahat data dan statitik kemampuan suatu host dalam melakukanpengiriman data. Dari aplikasi PING bisa diketahui jumlah data yang hilang, jumlah data yang tersampaikan dan time to live (TTL), serta waktu yang dubutuhkan dalam melakukan komunikasi dari host ke server dan kembali ke host atau
Round Trip Time (RTT). Semakin sedikit waktu RTT maka semakin bagus pula jaringan tersebut, begitu juga sebaliknya.
Dari Aplikasi PING didapatkan nilai rata-rata RTT. Nilai rata-rata RTT inilah yang diolah kedalam bentuk diagram batang dan akan menunjukkan perbandingan kecepatan data 8 bit sampai 3000 bit.
Pada BAB 2 akan dijelaskan metode pengambilan data. BAB 3 akan menjelaskan data dan analisa. Sedangkan pada BAB 4 terdapat kesimpulan dari percobaan.
Metode
1. PING
Ping adalah aplikasi untuk melakukan pengecekan konektifitas antara koneksi melalui protokol TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Ping mengirimkan paket ke alamat yang ingin dicek konektivitasnya . Jika ping berhasil, maka akan dikirimkan balasan dari server serta menunjukkan waktu RTT. Apabila di monitor terlihat request time out, maka terjadi kegagalan koneksi. Jaringan yang bagus akan menunjukkan waktu RTT dan request time out yang kecil. contoh perintah ping ialah: "ping www.detik.com".
Hal pertama yang dilakukan dalam percobaan ini ialah melakukan ping sebanyak 15 kali ke situs taget dengan ukuran paket yang berbeda. contoh perintahnya adalah sebagai berikut "Ping www.detik.com –n 15 –l 8 –i 225", dengan ping sebanyak 15 kali ke web detik.com besar paket 8 byte dan TTL 225. Adapun besar paket yang dikirimkan adalah sebesar 8, 16, 32,
64, 128, 256, 512, 1024, 1500, 2000, 2500, dan 3000 byte.
2. Topologi jaringan
Gambar diatas merupakan topologi jaringan dari user ke server detik.com menggunakan aplikasi tracert.
Hasil Dan Analisa
ukuran dari suatu paket berpengaruh terhadap waktu RTT rata-rata. RTT rata-rata yang didapat dari 15 kali iterasi terhadap detik.com dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
dari tabel diatas, maka di dapat grafik seperti berikut:
grafik perbandingan ukuran paket dengan waktu RTT
Jika melihat kepada teori, ukuran paket berbanding lurus dengan waktu RTT. Namun jika melihat pada tabel diatas, tidaklah demikian. penyebab dari ketidak sesuaian ini adalah bandwidth dan kepadatan lalu lintas data. Bandwidth yang kecil membuat waktu yang lama dalam RTT. Sedangkan hubungannya dengan kepadatan lalu lintas data, makin padat lalu lintas data, maka akan semakin lama RTT. Pada data yang didapatkan RTT terbesar terdapat pada data 1500 byte. Mungkin waktu melakukan ping, lalu lintas sedang padat dan terjadi banyak delay.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bisa didapat dari praktikum ini ialah:
- Semakin padat lalu lintas data dalam suatu jaringan maka kecepatan koneksi akan semakin lambat, begitu juga sebaliknya.
- Jika dalam kondisi normal, ukuran paket data yang makin besar akan membutuh waktu yang lebih lama dalam proses pengiriman.
- RTT mewakili kecepatan dari suatu jaringan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar